PT KONTAK PERKASA | Mengenal Kevin Systrom, Otak di Balik Kehadiran Instagram

PT KONTAK PERKASA SURABAYA – Hampir semua orang tau apa itu aplikasi Instagram. Aplikasi berbagai foto dan video seluler secara daring ini menjadi sangat populer dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif di seluruh dunia. Lalu, siapa sebenarnya pencetus dari aplikasi satu ini sebelum akhirnya diakuisisi oleh Facebook pada 2012 lalu?
Instagram dikembangkan oleh Kevin Systrom. Mengutip Yo! Success, Kamis (30/7/2020) diketahui Kevin lahir 30 Desember 1983 di Massachusetts, Amerika Serikat. Ia merupakan anak dari pasangan suami istri bernama Diane dan Douglas. Ibu Kevin berprofesi sebagai seorang eksekutif pemasaran di Zipcar, sementara ayahnya adalah Wakil Presiden (SDM) di TJX Companies. Kevin kini memiliki pasangan yaitu Nicole Schuetz dan tinggal bersama di San Francisco, tempat saudara perempuannya juga tinggal.

Kevin merupakan alumni dari SMA Middlesex School, Concord, Massachusetts. Selama SMA, ia gemar membuat program untuk menjahili teman-temannya dengan meretas akun AOL Instant Messenger mereka. Dari sinilah, kecintaannya terhadap teknologi tumbuh. Padahal, sebelumnya, ia sempat terobsesi menjadi Disco Jockey (DJ).

Lalu, setelah lulus SMA, ia langsung masuk ke kampus populer di Amerika yaitu Stanford University dan mengambil jurusan Management Science and Engineering. Ia pun berhasil menamatkan jenjang pendidikan S1 nya itu pada tahun 2006 lalu.

Semasa ia kuliah di Stanford University, Kevin juga sempat magang di perusahaan rintisan (startup), namanya adalah Odeo. Beberapa waktu berselang, Odeo jadi makin berkembang dan kini Anda lebih mengenalnya dengan nama Twitter. Twitter itu sendiri merupakan penyedia layanan microblogging yang juga tergolong media sosial atau jejaring sosial.

Kemudian, Kevin lulus dari universitasnya dan ikut gabung bersama Google. Di Google, Kevin dipercayai untuk menjabat sebagai manajer pemasaran produk. Ia bekerja untuk berbagai produk Google yang sekarang juga masih banyak digunakan oleh penggunanya semacam Gmail, Google Calendar, Google Docs, dan juga Spreadsheets.

Tak lama setelah bekerja di Google, ia mengundurkan diri dan bergabung dengan perusahaan lain yaitu Nextstop. Nextstop merupakan startup yang didirikan dan dikembangkan oleh beberapa mantan pekerja di Google. Walaupun pekerjaan Kevin lebih berfokus pada pemasaran, tak jarang juga ia mengeluarkan ide-ide brilian demi membantu Nextstop di bidang pemrograman.

Nah, barulah setelah masa kerja yang panjang di mana Kevin berpindah-pindah dari satu startup ke startup lain itu, ia mulai berani mendirikan perusahaan rintisannya sendiri.

Ia akhirnya menciptakan aplikasi yang kala itu dinamai Burbn. Burbn inilah yang menjadi asal mula Instagram. Awalnya, Burbn ini terlalu fokus ke teknologi HTML5 mobile tapi Systrom bersama pendiri lainnya Mike Krieger akhirnya memutuskan buat lebih fokus ke hal lain.

Satu minggu lamanya mereka mendiskusikan hal tersebut dan akhirnya bisa mencoba merealisasikan ide yang bagus untuk membuat versi pertama (prototype) dari Burbn. Memang di prototype itu masih banyak kekurangan.

Awalnya terlalu banyak fitur dan Burbn malah mirip seperti media sosial semacam Facebook. Namun, meskipun Kevin dan Mike kesulitan dalam mengurangi atau memilah-milah fitur, mereka akhirnya bisa menentukan fokus lebih kepada foto, like dan komentar. Inilah titik penemuan Instagram. Instagram diharapkan supaya tidak bentrok dengan layanan media sosial sejenis lainnya, jadi mereka benar-benar menciptakan Instagram.

Instagram itu sendiri berasal dari kata ‘instan’, semacam kamera polaroid yang juga dikenali sebagai ‘foto instan’. Namanya memang menggambarkan fungsinya. Instagram memungkinkan pengguna untuk menampilkan gambar ke orang-orang secara instan. Jadinya, kembali lagi seperti masa dulu di mana orang-orang pakai kamera polaroid yang hasil cetak fotonya bisa langsung dinikmati orang yang melihatnya.

‘Gram’ itu sendiri berasal dari kata ‘telegram’. Cara kerjanya yaitu buat mengirimkan pesan atau info ke orang lain secara cepat. Jadi, instagram adalah aplikasi berbagi foto yang bisa dipakai dengan internet sehingga pesan (foto dan caption) bisa disampaikan pada penerima pesan dalam waktu cepat.

Sebulan setelah rilisnya Instagram ke publik, ada 1 juta banyaknya pengguna yang mendaftarkan diri di Instagram. Setahun kemudian, Instagram bisa mencapai angka lebih fantastis yaitu lebih dari 10 juta pengguna. Kemudian pada tahun 2012, Instagram juga sukses memikat perhatian pesaingnya yaitu Zuckerberg si pendiri Facebook. Akhirnya Instagram diakuisisi oleh Facebook senilai US$ 1 miliar. Ini memang pembelian terbesar di sejarah keuangan Facebook.

Pada 2013, Instagram mulai menambahkan iklan ke platform-nya dalam bentuk iklan video yang kemudian menerima pelanggan perusahaan besar seperti Disney, Activision, Lancome, Banana Republic dan lain-lain.

Pada akhir 2014, Instagram memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif, selanjut terus melonjak hingga mencapai lebih dari 1 miliar pengguna aktif per bulan saat ini. Berbagai fitur pun diluncurkan, mulai dari Boomerang, Insta Story, Live Instagram hingga IG TV.

Perusahaan ini sekarang telah memperluas basis karyawannya dari 13 orang menjadi lebih dari 200 anggota yang sekarang bertempat di kampus utama Facebook di Menlo Park, California. Nilai perusahaan ini kini mencapai lebih dari US$ 37 miliar. PT KONTAK PERKASA

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

Leave a comment