PT KP PRESS | Rekomendasi Mingguan GBP/USD 13 – 17 Desember 2021: Seberapa Jauh Bisa Turun?

PT KP PRESS SURABAYA – Memulai minggu lalu di 1.3245, GBP/USD sempat turun ke bawah menembus 1.32, namun pada hari Rabu minggu lalu, berhasil naik kembali ke atas menembus 1.32, ke sekitar 1.3228. Mengakhiri minggu lalu, GBP/USD meneruskan kenaikannya ke 1.3266 dengan melemahnya USD karena kekuatiran terhadap inflasi akibat keluarnya data CPI AS yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan.

Terus meningkatnya kasus Covid – 19 dan kemungkinan akan datangnya restriksi telah membebani poundsterling dan sekarang BoE siap bereaksi. Di sisi lain, the Fed bersiap untuk mempercepat kecepatan dari tapering dengan meningkatnya ekonomi AS.

Poundsterling sedang berjuang dengan PM Boris Johnson berniat untuk memberlakukan restriksi baru menghadapi meningkatnya kasus Covid – 19 di Inggris. Memudarnya imunitas dari vaksin, datangnya musim dingin dan penyebaran varian baru dari Covid – 19 menekan akan Pounsterling.

Namun tidak semua perkembangan dengan varian baru Covid – 19 buruk. Riset terbaru menunjukkan bahwa Omicron yang dikatakan tinggi penularannya memiliki dampak yang jauh lebih ringan daripada varian-varian sebelumnya. Menurut pembuat vaksin Pfizer dan BioNTech, suntikan ketiga vaksin mereka akan bisa memberikan proteksi yang cukup.

Keprihatinan akan virus ini telah mengirim dollar AS yang safe-haven naik lebih tinggi, sementara optimisme membawa USD turun, namun ada lagi satu hal mendorong naik USD yaitu naiknya yields obligasi AS.

Investor berbalik kembali ke saham setelah kepanikan awal mereda yang berarti keluar dari obligasi. Pada gilirannya, naiknya yields obligasi membuat dollar AS menjadi lebih menarik.

Data AS yang keluar bagus, sehingga ikut membuat dollar AS dibeli orang. Jobless claim turun ke 184.000, level terendah sejak tahun 1969. Sementara inflasi juga tinggi dengan berita umum Consumer Price Index naik menyentuh 6.8% per tahun, level tertinggi sejak 1982 dan CPI inti mencapai 4.9%.

Sementara naiknya harga-harga dengan kecepatan yang lebih cepat berarti akan lebih banyak pengetatan yang dilakukan oleh the Fed, pergerakan ini sudah diperhitungkan dalam harga dan dollar AS mengalami respon “buy the rumor, sell the fact”.

Minggu ini di Inggris, investor akan mengamati kasus harian dari Covid – 19 dan juga jumlah orang yang masuk ke rumah sakit. Tekanan terhadap sistem kesehatan di Inggris adalah pemicu restriksi yang utama. Setiap ada tambahan restriksi, bisa membebani Sterling, sementara itu stabilitas di dalam statistik Covid – 19 bisa membuat pounsterling naik.

Selain kepada Covid – 19, semua mata memandang kepada keputusan dari BoE pada hari Kamis. Setelah ada seruan yang kuat untuk menaikkan tingkat bunga pada bulan November, ketakutan akan dampak virus terhadap ekonomi kemungkinan akan bisa meyakinkan BoE untuk tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah sekali lagi.

Dari data makro ekonomi, pada hari Selasa akan keluar angka dari pasar tenaga kerja yang kemungkinan akan menunjukkan tingkat pengangguran yang rendah di bulan Oktober, mirip dengan angka di bulan September 4.3%. Angka pertumbuhan upah, jika meningkat karena kelangkaan tenaga kerja, akan bisa mendorong naik poundsterling.

Data inflasi akan keluar pada hari Rabu dan bertolak belakang dengan AS, fokus Inggris ada pada angka umumnya. Pada bulan Oktober harga-harga meningkat 4.2% YoY. Pada bulan November, bisa naik lebih tinggi lagi yang akan bisa menekan BoE untuk menaikkan tingkat suku bunga.

Data penjualan ritel untuk bulan November akan dirilis pada hari Jumat dan akan bisa berdampak terhadap Sterling apabila keputusan dari BoE adalah tetap tidak berubah. Setelah lompat sebesar 0.8% pada bulan Oktober, bulan November bisa naik lagi meskipun sedikit.

Di AS, fokus pasar ada pada Federal Reserve. Bank sentral paling berkuasa di dunia ini bersiap untuk mengetatkan kebijakan moneternya namun seberapa banyak? Kepala the Fed Jerome Powell telah memberikan signal bahwa mempercepat proses tapering adalah tinggi di dalam agenda dan meminta untuk tidak lagi menggunakan istilah “transitory” dalam inflasi. Setelah terpilih kembali sebagai kepala the Fed dan munculnya angka inflasi yang kuat, Powell berbalik menjadi lebih hawkish.

Bank sentral AS ini sudah mulai memangkas skema pembelian obligasi senilai $120 miliar per bulan dengan kecepatan sebesar $15 miliar per bulan. Apakah mereka akan mempercepatnya menjadi $20 miliar atau $25 miliar per bulan? Jawaban atas pertanyaan ini memiliki implikasi bagi waktu kenaikan pertama tingkat bunga yang bisa terjadi pada musim semi bukan musim panas.

Di satu pihak, ekonomi AS sedang menciptakan pekerjanan dengan kecepatan yang tinggi, tingkat pengangguran turun menjadi 4.2% dan inflasi menyentuh angka tertinggi sejak tahun 1982.

Sebelum keputusan dari the Fed, Penjualan Ritel menarik perhatian. Setelah beberapa kali mengalami kenaikan yang luarbiasa di dalam konsumsi, diperkirakan kenaikan di bulan November hanya setengah kali dari bulan Oktober yakni sebesar 0.8% baik angka umum maupun angka dari control group.

Weekly jobless claims, PMI dari market dan statistik perumahan juga bisa menggerakkan pasar, namun reaksi terhadap keputusan the Fed akan mengatasi semua angka makro ekonomi tier ke dua.

Terlepas dari keputusan bank sentral AS, investor akan terus mengikuti berita sehubungan dengan varian Omicron. Saat ini sudah dipastikan bahwa sekalipun lebih menular, tetapi varian Omicron tidak mematikan dan tingkat kematian tidak meningkat dengan adanya varian Omicron. Selain itu, menurut pembuat vaksin Pfizer dan BioNTech, suntikan ketiga vaksin mereka akan bisa memberikan proteksi yang cukup.

“Support” terdekat menunggu di 1.3295 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3175 dan kemudian 1.3110. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3300 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3360 dan kemudian 1.3400. PT KP PRESS

vibiznews.com

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Leave a comment