PT KP PRESS | Italia Darurat Corona, Dunia Usaha Buka Seperti Biasa

PT KP PRESS SURABAYA – Beberapa perusahaan besar di Italia menyatakan bisnisnya tetap berjalan seperti biasanya meski sudah diterapkan pembatasan kegiatan agar wabah virus corona tidak semakin menyebar.
Dilansir CNN, Rabu (11/3/2020), pemerintah Italia awalnya menetapkan daerah karantina untuk 14 provinsi termasuk wilayah Tombardy sebuah pusat keuangan. Kemudian pada Senin kemarin karantina diperluas yang mencakup seluruh negara.

Sekolah, universitas, teater, bioskop, bar, dan klub malam ditutup. Pergerakan 60 juta penduduk kini terbatas. Pembatasan itu diperkirakan akan berdampak besar pada ekonomi Italia yang sudah loyo.

Tetapi beberapa perusahaan terbesar di negara itu, termasuk pembuat mobil dan rumah mode, beroperasi seperti biasa hanya beberapa jam sebelum pembatasan diperluas ke seluruh negara.

Borsa Italiana, bursa saham Italia juga menyatakan tetap beroperasi secara normal dan memiliki kebijakan bisnis yang kuat untuk memastikan bahwa pasar dapat terus berfungsi. Indeks saham acuan bursa Italia ditutup turun 11,2% pada hari Senin, tetapi rebound di awal perdagangan pada hari Selasa.

Lalu perusahaan pembuat supercar, Ferrari (RACE), yang berkantor pusat di salah satu kota yang dikarantina, bisnisnya berjalan seperti biasa.

“Kesinambungan ini jelas tergantung pada pemasok kami yang selalu berhubungan dengan kami,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan Italia, Luxottica, yang berkantor pusat di Milan dan membuat Ray-Ban dan Oakley, mengatakan semua perusahaan di kawasan itu berjalan seperti biasa. Demikian pula, jaringan supermarket Esselunga, yang memiliki kantor di pinggiran Milan, mengatakan operasi berjalan normal.

Italia sendiri memiliki kasus virus corona terbanyak di antara negara manapun di luar China. Totalnya 9.172 orang terinfeksi dan 463 meninggal karena virus tersebut.

Hal itu membuat pemerintahnya melakukan berbagai pembatasan atas kegiatan seperti di bar dan restoran. Hal itu tentu akan memberikan pukulan bagi ratusan bisnis kecil.

Sektor pariwisata Italia juga diperkirakan akan terhantam, karena Venesia dan Roma, yang merupakan tempat populer bagi wisatawan juga ditutup. Perwakilan pariwisata Italia mengatakan bulan lalu bahwa pemesanan 200 juta euro (US$ 260 juta) telah dibatalkan untuk Maret sejak wabah pertama kali diumumkan.

“Hotel-hotel Milan kosong, sehingga pekerjaannya berisiko,” kata pekerja hotel Alice Baldisserri. PT KP PRESS

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

Leave a comment