PT KP PRESS | Sadisnya Corona! Harta Orang Terkaya Indonesia Anjlok Rp 22 T

PT KP PRESS SURABAYA – Kasus baru virus Corona (COVID-19) di Indonesia per Kamis (10/12) bertambah 6.033 orang. Hingga kini, tercatat sebanyak 598.933 orang di Indonesia sudah terpapar COVID-19. Harta orang terkaya Indonesia juga terdampak kasus virus Corona.

Total kasus itu menyebabkan Indonesia menjadi negara dengan kasus tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Dampaknya pun juga sangat dalam terhadap perekonomian, di mana Indonesia sudah mengalami resesi sejak kuartal II-2020 kontraksi hingga 5,3%, dan kuartal III-2020 hingga 3,49% secara year on year (yoy).

Dilansir Forbes, Jumat (11/12/2020), hal ini menyebabkan harta 50 orang terkaya Indonesia secara akumulatif anjlok 1,2%, atau US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 22,66 triliun (kurs Rp 14.166). Pada tahun 2019, kekayaan 50 orang terkaya Indonesia tembus US$ 134,6 miliar atau sekitar Rp 1.906 triliun, turun menjadi US$ 133 miliar atau sekitar Rp 1.884 triliun.

Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 10% dalam 12 terakhir juga turut menjadi penyebab terkurasnya harta 50 orang terkaya di Tanah Air.

Khususnya pada urutan 5 orang terkaya yang beberapa masih diisi oleh nama-nama yang sama dari tahun lalu, Prajogo Pangestu yang masih menempati urutan ke-3 kekayaannya turun 21% menjadi US$ 6 miliar atau sekitar Rp 84,61 triliun. Hal itu disebabkan oleh kinerja perusahaan petrokimia miliknya, Barito Pacific yang melemah akibat dampak COVID-19.

Sementara itu, Susilo Wonowidjojo dan keluarganya yang merupakan pendiri Gudang Garam harus terdepak dari jajaran 5 orang terkaya Indonesia. Dibandingkan tahun 2019, harta Susilo turun dari US$ 6,6 miliar atau sekitar Rp 93,14 triliun, menjadi US$ 5,3 miliar atau setara Rp 74,79 triliun. Ia pun tergeser dari urutan ke-4 pada tahun lalu, menjadi urutan ke-6.

Adapun orang terkaya Indonesia yang kini menduduki urutan ke-4 adalah Anthoni Salim, Presiden dan CEO dari Salim Group yang merupakan induk dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood), dan berbagai lini usaha lainnya. Ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur Indofood. Kekayaannya di tahun 2020 ini tercatat sebesar US$ 5,9 miliar atau setara Rp 83,26 triliun.

Tak hanya terkuras, daftar 50 orang terkaya Indonesia tahun 2020 juga berubah dari tahun lalu. Ada beberapa nama baru, dan juga ada beberapa nama yang terdepak dari daftar tersebut.
Ketika kasus COVID-19 di Indonesia melewati angka setengah juta, Indonesia juga tergelincir ke dalam resesi pertamanya sejak krisis keuangan Asia 1997. Perekonomian berkontraksi masing-masing 5,3% dan 3,5% (tahun ke tahun) di kuartal II dan III. IHSG turun lebih dari 10% dalam 12 bulan terakhir. Akibatnya, lebih dari setengah dari 50 orang terkaya Indonesia mengalami penurunan kekayaan dari tahun lalu. Terlepas dari penurunan ini, kekayaan kolektif orang-orang super kaya di Indonesia hanya turun 1,2% dari daftar tahun lalu menjadi $ 133,66 miliar atau

R. Budi dan Michael Hartono, yang termasuk minoritas yang mengalami peningkatan kekayaan, kini memiliki kekayaan $ 38,8 miliar. Mereka tetap di Nomor 1, tempat yang mereka pegang selama belasan tahun. Keluarga Widjaja dari konglomerat Sinar Mas menambahkan $ 2,3 miliar, paling banyak dalam dolar, untuk mempertahankan status mereka sebagai orang terkaya kedua di negara itu.

Pasar petrokimia yang lemah berdampak pada kekayaan Prajogo Pangestu, yang turun 21% menjadi $ 6 miliar, meskipun ia tetap di urutan ke-3 untuk pandemi, tantangan bagi banyak orang, memberikan dorongan kepada beberapa orang. Taipan media Eddy Kusnadi Sariaatmadja melihat kekayaannya, yang ia bagi dengan keluarganya, melonjak hampir 80% menjadi $ 1,4 miliar – keuntungan terbesar dalam persentase tahun ini. Saham perusahaannya, Elang Mahkota Teknologi (Emtek), melonjak karena rumah tersebut lebih banyak menggunakan layanan e-commerce dan streaming.

Meningkatnya saham Emtek mendorong pendiri Susanto Suwarto untuk pertama kalinya di peringkat 50 dengan $ 475 juta. Insinyur elektronik dan telekomunikasi kelahiran Jakarta ini adalah satu dari tiga pendatang baru dalam daftar tersebut. Saudara kandung Wijono dan Hermanto Tanoko, yang mengendalikan perusahaan cat swasta Avia Avian, memulai debut mereka dengan $ 700 juta. Wajah baru ketiga adalah bankir veteran Jerry Ng. Dia mengakuisisi saham tahun lalu di Bank Jago, kemudian disebut Bank Artos, yang rencananya akan dia ubah menjadi bank digital.

Penerima pandemi lainnya adalah Irwan Hidayat, yang keluarganya Sido Muncul adalah pembuat jamu terbesar di Indonesia. Saham perusahaan naik karena penjualan produknya yang lebih tinggi, seperti obat flu Tolak Angin yang populer, meningkatkan kekayaan keluarganya 41% menjadi $ 1,55 miliar.

Empat dari tahun 2019 tidak berhasil masuk ke daftar tahun ini. Terkemuka di antara mereka adalah saudara kandung Kusnan dan Rusdi Kirana, yang maskapai penerbangannya Lion Air menderita karena perjalanan udara menukik. PT KP PRESS

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS

2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

detik.com

Leave a comment