PT KONTAK PERKASA FUTURES | Netizen China Rela Bayar Clubhouse Demi Hindari Sensor Chat

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA – Netizen di China rela membayar untuk akses ke aplikasi Clubhouse demi bisa mengobrol tentang berbagai topik sensitif yang tidak disensor pemerintah.

Sejumlah e-commerce di China menjual ribuan invitation berbayar untuk bisa menggunakan platform asal AS ini. Clubhouse baru-baru ini melonjak popularitasnya setelah CEO Tesla Elon Musk secara tidak langsung mempromosikannya.

Musk memperkenalkannya melalui sesi perbincangan yang dilakukan bersama pada aplikasi Clubhouse di YouTube. Video ini diunggah secara global melalui kanal Tesla Owners Online. Dengan durasi sekitar satu jam setengah, ia melakukan diskusi dengan pengguna Clubhouse lainnya. Termasuk di dalamnya, CEO Robinhood Vlad Tenev.

Aplikasi ini dikembangkan pada Maret 2020 oleh startup Alpha Exploration Co. Clubhouse adalah aplikasi audio chat yang berfungsi layaknya siaran langsung pada umumnya.

Pengguna dapat melakukan streaming audio, telepon, sampai podcast. Berbeda dengan aplikasi yang lain, secara penampilan, Clubhouse menampilkan ruang obrolan di aplikasi yang terbilang sederhana, yakni hanya menunjukan foto profil berikut nama pengguna di bawahnya.

Sebenarnya, keanggotaan Clubhouse normalnya gratis. Namun netizen China berbondong-bondong ingin bergabung dan rela membayar hingga 500 yuan (Rp 1 jutaan) per invite.

Dikutip dari Financial Times, pengguna China ramai-ramai menyerbu Clubhouse untuk bertukar pendapat mengenai banyak hal, mulai dari dukungan untuk protes anti-pemerintah di Hong Kong hingga keraguan atas aturan satu partai di negara tersebut. Tentu saja topik-topik semacam ini sangat sensitif dan melanggar kontrol internet ketat di China.

“Orang-orang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di Xinjiang atau Hong Kong,” kata Fang Kecheng, seorang profesor komunikasi di Chinese University of Hong Kong, merujuk pada penahanan yang dilakukan pemerintahan Beijing terhadap sekitar 1 juta muslim Uighur di provinsi China barat yang disebut oleh AS sebagai “genosida”.

“Tidak ada tempat bagi mereka untuk berpaling untuk mencari tahu hal ini, dan Clubhouse telah memberikan pilihan,” tambah Fang.

Clubhouse yang didukung Silicon Valley adalah salah satu dari sedikit aplikasi media sosial barat yang tersedia di China. Di situs e-commerce Taobao milik Alibaba, lebih dari 200 toko online menjual invitation dan beberapa di antaranya memiliki ratusan pelanggan.

“Ini adalah tren media sosial terbaru, berbeda dari produk China mana pun yang ada di pasaran,” kata David Li, seller Taobao asal Hangzhou yang telah menjual lebih dari 50 keanggotaan Clubhouse.

Clubhouse saat ini tidak tunduk pada peraturan internet di negara yang mewajibkan aplikasi China, seperti WeChat milik Tencent, untuk menyensor konten “ilegal” dan melaporkan pengguna yang blak-blakan ke pemerintah. Untuk diketahui, platform media sosial Barat seperti Facebook dan Twitter telah lama diblokir di China.

Para analis mengatakan hal itu akan menjadi tantangan bagi Clubhouse untuk mendapatkan popularitas mainstream di negara terpadat di dunia itu. Tantangan lainnya, aplikasi ini hanya berfungsi pada platform iOS dan memerlukan ID Apple non-China, sehingga membuatnya tidak terjangkau oleh sebagian besar pengguna smartphone di negara yang mengandalkan sistem Android dan toko aplikasi lokal. PT KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES

2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

Leave a comment