PT KP PRESS | Ulasan WTF Virtual Home Edition: Merayakan Hajatan Musik dari Rumah

PT KP PRESS SURABAYA – Tahun demi tahun sejak 2014, We The Fest telah menjadi agenda tahunan bagi para pencinta musik. Festival musik itu konsisten diadakan pada setiap tahunnya.
Sayangnya, tahun ini, mereka harus mengumumkan pembatalan acara dikarenakan adanya masa pandemi virus Corona di Indonesia yang tidak kunjung usai. Padahal sejumlah nama besar telah diumumkan akan mengisi gelaran tersebut.

Mengobati kekecewaan bagi mereka yang telah menantikan We The Fest tahun ini, Ismaya Live selaku penyelenggara festival itu menggarap We The Fest Virtual Home Edition yang berlangsung selama dua hari di akhir pekan, Sabtu dan Minggu, 26 dan 27 September 2020.

Sejumlah nama diumumkan menjadi pengisi acara dalam festival musik virtual tersebut. Di hari pertama, tampil sejumlah musisi, di antaranya Isyana Sarasvati, Jason Ranti, Yura Yunita, Moon Gang, Kallula, Maliq & D’Essentials, Hondo, Oh Wonder, Autograf, Gabber Modus Operandi dan Patricia Schuldtz.

Sedangkan Vidi Aldiano, Endah & Rhesa, Nadin Amizah, Hindia, Mantra Vultura, Pamungkas, Kunto Aji, Diskoria, Keshi, Masego, Lewis Capaldi, Goldroom dan W.W mengisi gelaran hari kedua.

Menariknya, ada tiga panggung dengan konsep berbeda yang ditawarkan di We The Fest Virtual Home Edition. Nama dari ketiga panggung tersebut mengadopsi nama-nama dari panggung We The Fest yang biasanya diadakan secara langsung.

Another Stage menjadi Another Room Stage, WTF Stage menjadi WTF Blanket Stage, dan This Stage is Bananas menjadi This Stage is Pyjamas. Menariknya, siaran konser daring itu dapat diakses secara gratis melalui situs We The Fest. Penonton hanya tinggal mendaftarkan diri untuk masuk dan menonton siaran tersebut.

Musisi tampil dalam situasi panggung yang berbeda-beda. Misalnya Isyana Sarasvati yang tampil lengkap dengan para musisi pengiringnya. Dia tampil dalam ruangan studio tanpa panggung. Dia dan bandnya tampil melingkar.

Isyana membawakan sejumlah lagu, di antaranya Lexicon dan Sikap Duniawi. Dirinya juga membawakan Mad dari album keduanya.

Sebelum membawakan Mad, Isyana lebih dulu menyapa para penggemarnya yang tengah menontonnya. “Nah ini dia lagu yang saya ciptakan berdasarkan pengalaman pribadi, ini yang anda tunggu-tunggu kan?” tanyanya.

“Mana di sini yang pernah percaya sama orang tapi malah ditusuk dari belakang, ya itu juga namanya hidup. Ayok yang masih sakit hati sama-sama keluarin sama aku sekarang,” sambung dia.

Isyana Sarasvati kemudian menutup penampilannya dengan membawakan Untuk Hati yang Terluka sebagai lagu terakhir.

Berbeda dengan konsep panggung yang dibawakan Isyana Sarasvati, Maliq & D’Essentials yang juga tampil di hari pertama tampak tampil di studio dengan panggung rendah namun luas. Mereka juga menggunakan layar di panggungnya.

Mereka membawakan lagu anyar mereka, Bertemu yang dilanjutkan dengan Terdiam. Meski panggungnya tidak terbilang besar, namun tata panggung dan lampu Maliq & D’Essentials tampak tergarap serius.

“Kami ingin yang di studio yang keras suaranya karena kami ingin kasih energinya buat teman-teman yang di rumah. Everybody singing, come on!” seru Angga ketika layar menampilkan sejumlah penonton yang tengah berada di rumah. Kangen dan Dia menjadi lagu yang mereka bawakan selanjutnya.

Berbeda pula dengan Oh Wonder yang tampaknya tampil dari studio kecil di rumah dengan kibor. Di sekitar mereka terdapat tanaman.

Mereka membawakan lagu-lagu milik mereka, di antaranya Happy dan All We Do. Selain tampil, mereka juga banyak bercerita. Hampir setiap jeda lagu mereka bercerita mengenai satu hal.

Pada hari berikutnya, Kunto Aji yang tampil pada gelaran hari kedua pun mengusung konsep yang berbeda untuk panggungnya. Dia memang mengajak serta para pemain musik pengiringnya, namun mereka berada di tempat yang berbeda-beda.

Kunto Aji sendirian di ruangannya, sedangkan para pemusik lainnya berada di tempat yang berbeda pula meski mereka mengenakan pakaian yang seragam.

Rancang Rencana dibawakan olehnya. “Halo semuanya selamat datang di We The Fest bersama saya Kunto Aji,” sapanya pada para penonton.

Rupanya ada yang spesial pada penampilannya malam hari itu. Dirinya tidak hanya tampil sendiri, melainkan bersama beberapa musisi lainnya yang juga berada di tempat yang berbeda dengannya namun mengenakan pakaian yang sama.

Pilu Membiru dibawakannya bersama Sal Priadi. Sedangkan Kunto Aji juga membawakan Mengunci Ingatan dari Barasuara bersama Iga Massardi.

Tahun ini memang tahun yang berat bagi semua, namun merayakan hajatan musik yang batal terlaksana secara langsung dari rumah rasanya bisa menjadi pelipur lara sekaligus hiburan dari rumah. PT KP PRESS

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

Leave a comment